Gambar Sampul IPA · BAB 14 Zat Adiktif dan Psikotropika
IPA · BAB 14 Zat Adiktif dan Psikotropika
AgusKrisno

24/08/2021 15:03:34

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

ZAT ADIKTIF DAN

PSIKOTROPIKA

BAB

14

Asyik! Berarti setelah

mempelajari bab ini kita akan

memahami bahaya zat adiktif

dan psikotropika dan cara

menghindarinya!

Ya

nih

, aku sedang

menonton

infotainment

.

Eh, ada orang yang

meninggal karena

over

dosis

narkoba,

lho

!

Hei, Rita! Kamu

sedang menonton

apa

sih

?

Kok

kayaknya asyik

sekali.

Ya. Kamu benar! Bukan

hanya narkoba yang

berbahaya bagi kesehatan

tapi juga zat adiktif dan

zat-zat psikotropika

lainnya.

Benarkah? Wah,

ternyata narkoba itu

sangat berbahaya, ya?

Sudah banyak nyawa

terenggut karena

narkoba.

Kalau kamu mau tahu,

hari ini kita akan belajar

tentang zat adiktif dan

psikotropika. Kita akan

mempelajari pengaruh zat-

zat tersebut dan juga cara

menghindarkan diri dari

zat-zat tersebut.

154

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Zat Adiktif dan Psikotropika

G

ambar di atas menampilkan gambar orang yang sedang merokok. Pemandangan tersebut

merupakan pemandangan yang lazim kamu temui dalam kehidupan sehari-hari. Kamu dapat

menemukan para perokok hampir di semua tempat yang kamu lalui. Tahukah kamu bahwa sebenarnya

rokok termasuk salah satu zat adiktif yang dapat membahayakan kesehatan? Apakah zat adiktif itu?

Apa bahaya zat adiktif? Untuk mengetahui tentang zat adiktif dan juga obat-obatan psikotropika,

simaklah materi-materi berikut!

Kata Kunci:

zat adiktif – alkohol – rokok – psikotropika – narkotika

Gambar 14.1

Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang banyak dikonsumsi orang

Gerbang

A.

Zat Adiktif

Telah disebutkan bahwa rokok termasuk salah satu zat adiktif.

Zat adiktif

adalah zat yang apabila dikonsumsi dapat mengakibatkan ketagihan atau

kecanduan baik fisik maupun psikologis. Zat-zat adiktif merupakan zat yang

berbahaya bagi tubuh. Para pemakai zat adiktif sebenarnya tahu bahwa zat adiktif

yang mereka konsumsi dapat membahayakan tubuh bahkan jiwa mereka, namun

mereka tetap mengonsumsi zat tersebut. Mengapa demikian? Hal tersebut terjadi

karena zat adiktif menimbulkan efek yang menenangkan.

Zat adiktif ada dua golongan, yaitu zat adiktif golongan psikotropika dan zat

adiktif golongan nonpsikotropika. Zat adiktif golongan psikotropika antara lain

berbagai macam obat perangsang (stimulan), obat penekan susunan saraf pusat

(depresan), dan obat halusinasi (halusinogen). Sedangkan zat adiktif

nonpsikotropika antara lain minuman beralkohol, rokok, kafein, dan inhalan. Pada

subbab ini kamu akan mempelajari zat adiktif nonpsikotropika, sedangkan zat

adiktif psikotropika akan dibahas pada subbab selanjutnya.

Dok. Penerbit

Zat Adiktif

155

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Zat Adiktif dan Psikotropika

1. Minuman Beralkohol

Kamu tentu pernah mendengar kata ciu, arak, brem Bali, anggur, bir,

atau

champagne

. Minuman-minuman tersebut termasuk minuman beralkohol.

Minuman beralkohol

adalah minuman yang mengandung alkohol. Apakah

sebenarnya alkohol itu? Alkohol adalah senyawa organik turunan senyawa

alkana dengan gugus OH pada atom karbon tertentu. Para ahli kimia di Eropa

pada abad pertengahan kemudian menggunakan istilah tersebut untuk

menyebut sebuah senyawa berbau khas yang diperoleh dari penyulingan,

yaitu etanol yang mempunyai rumus kimia C

2

H

5

OH. Oleh karena itu, secara

umum orang kemudian menggunakan istilah ini untuk menyebut sebuah

senyawa alkohol secara spesifik (etil alkohol atau etanol).

Minuman beralkohol yang paling banyak dikonsumsi adalah bir.

Hampir di seluruh penjuru dunia terdapat minuman yang berkadar

alkohol 3–5 % ini dengan berbagai nama, warna, dan rasa. Jenis

bir yang berkadar alkohol cukup tinggi adalah

sake

, minuman

khas Jepang. Bir jenis ini lebih pantas disebut sebagai anggur

seperti

wine, champagne

, atau

martini

karena minuman ini

berkadar alkohol sekitar 14–15 %. Minuman beralkohol dengan

kadar tinggi di antaranya

brandy

dari Perancis (biasa disebut

cognac

) dengan kadar alkohol (40–45 %),

wiski

dan

vodka

dari

USA (40–50 %),

gin

dari Inggris dan Amerika (40–50 %), dan

rum

dari Jamaika (50–70 %). Alkohol dengan presentasi yang lebih

tinggi, bahkan sampai 100 % dapat dibuat melalui proses

penyulingan lebih lanjut.

Semua minuman bukan obat yang mengandung alkohol dikategorikan

sebagai minuman keras. Berdasarkan kandungan alkoholnya, minuman

keras dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu kelompok A dengan kadar alkohol

1–5 %, kelompok B dengan kadar alkohol 5–20 %, dan kelompok C dengan

kadar alkohol 20–50 %.

a. Alkoholisme dan Kesehatan

Mengonsumsi alkohol dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan

ketagihan yang sering disebut

alkoholisme

. Sedangkan pecandu alkohol

disebut sebagai

alkoholik

. Ketergantungan terhadap minuman beralkohol

dapat menyebabkan perubahan terhadap tingkah laku, disfungsi sosial,

dan disfungsi kerja seorang alkoholik.

Ketika seseorang mengonsumsi minuman beralkohol, 20 % dari

alkohol yang terkandung dalam minuman tersebut akan dialirkan ke dalam

pembuluh darah. Sisanya dialirkan ke paru-paru dan diserap oleh usus

halus, kemudian masuk ke aliran darah. Selanjutnya darah membawa

alkohol menuju ke hati. Jika kandungan alkohol yang berada dalam darah

yang dibawa ke hati terlalu tinggi, hati tidak akan mampu untuk menetralisir

seluruh alkohol. Sisa alkohol yang tidak dapat ternetralisir oleh hati akan

tetap berada dalam darah dan beredar ke seluruh tubuh sehingga

menimbulkan efek-efek yang kurang baik bagi tubuh. Tabel berikut

menampilkan beberapa efek minuman beralkohol terhadap tubuh.

Gambar 14.2

Berbagai jenis minuman

beralkohol

Minuman

Beralkohol

Rep. www.gjoachim.club.f

156

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Zat Adiktif dan Psikotropika

Tabel 14.1 Efek minuman beralkohol

Konsentrasi alkohol

Efek terhadap fungsi organ

dalam darah (%)

dan metabolisme tubuh

0,02

Berganti-ganti perasaan dan suasana hati, antara sedih,

gembira, dan kadang-kadang ingin marah.

0,05

Perasaan santai, sedikit pusing, dan kemampuan

motorik sedikit terganggu.

0,08

Koordinasi antara otot dan waktu reaksi tidak seimbang.

Wajah, jari, tangan, dan kaki serasa digelitik, kemudian

mati rasa.

0,10

Tingkah laku kikuk dan tidak terkontrol. Ketidakseim-

bangan kemampuan mental, penilaian, dan ingatan.

0,15

Tingkah laku tidak bertanggung jawab dan

euphoria

.

Agak kesulitan berdiri, berjalan, dan berbicara.

0,20

Pusat kendali motorik dan emosi terganggu. Mencaci

maki, terhuyung-huyung, kehilangan keseimbangan,

dan penglihatan ganda.

0,40

Tidak sadarkan diri.

0,45

Pernapasan melambat dan dapat berhenti sama sekali.

0,50

Dapat berakibat kematian.

Selain efek fisik dan psikis di atas, pemakaian alkohol dalam jangka

panjang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, di antaranya

fetal alcohol syndrome

, sirosis hati, kardiomiopati, hipertensi, dan

delirium

tremens

.

1) FAS (

Fetal Alcohol Syndrome

)

Fetal alcohol syndrome

(FAS) merupakan cacat bawaan

yang mengakibatkan bentuk kepala menjadi tidak simetris,

kelainan tingkah laku, dan keterbelakangan mental. FAS terjadi

karena seorang ibu yang mengonsumsi minuman beralkohol

selama kehamilannya. Kandungan alkohol dalam darah si ibu

mengakibatkan kelainan pada pertumbuhan janin yang

dikandungnya.

2) Sirosis hati

Konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan dapat

menimbulkan sirosis hati (

cirrhosis of the liver

). Gambar 14.4

menampilkan hati yang sehat dan hati yang terkena sirosis. Sirosis

hati merupakan kelainan struktur dan fungsi hati karena matinya sel-

sel hati. Sel-sel hati tersebut mati karena

berbagai hal, misalnya zat-zat kimia (alkohol

dan obat-obatan), virus, maupun logam

beracun. Tingginya kandungan alkohol dalam

darah dapat membunuh sel-sel hati yang

dilaluinya. Sel-sel hati yang belum mati akan

menggandakan diri untuk menggantikan sel-

sel yang telah mati. Akibatnya, muncul

timbunan sel-sel baru.

Gambar 14.3

Seorang anak

penderita FAS

Gambar 14.4

(a) hati yang sehat dan (b) hati

yang terkena sirosis

(a)

(b)

Rep. www.healtofchildren.com

Rep. www.vime.discoveryhospital.com

157

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Zat Adiktif dan Psikotropika

3) Kardiomiopati (kerusakan otot jantung)

Kecanduan alkohol dapat menyebabkan kerusakan otot

jantung. Otot-otot jantung, terutama pada bilik kiri dan kanan,

menjadi lebih besar dan kendur. Akibatnya, jantung tidak dapat

memompa darah dengan normal. Kelainan aliran darah dari

jantung akan menghambat kinerja ginjal untuk menyaring air

dan garam. Tingginya kandungan air dan garam dalam darah

akan meningkatkan volume darah yang berpotensi merusak

paru-paru.

4) Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Sebelumnya telah disebutkan bahwa konsumsi minuman

beralkohol yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan otot

jantung. Perubahan kondisi jantung akibat minuman beralkohol dapat

menyebabkan meningkatnya tekanan darah yang dapat mengaki-

batkan stroke.

5)

Delirium tremens

(DTs)

Beberapa kasus kecanduan alkohol menyebabkan timbulnya

penyakit

delirium tremens

(DTs) yang ditandai dengan meningkatnya

perasaan bingung, tidak dapat tidur, tekanan mental, dan halusinasi

yang parah.

b. Cara Pencegahan dan Penyembuhan

Tampaknya masyarakat harus lebih waspada dan lebih bersatu padu

dengan aparat keamanan untuk memberantas peredaran minuman keras

dengan cara-cara yang sesuai prosedur hukum. Pencegahan sejak dini

untuk tidak membiarkan generasi muda kita terpengaruh oleh minuman

beralkohol adalah sangat penting. Pengendalian diri bagi para orang tua

untuk tidak mengonsumsi minuman yang dilarang hampir semua agama

itu adalah sebuah keharusan. Dan ini akan menjadi teladan yang baik

bagi generasi muda kita. Selain itu, penanaman budi pekerti dan

pendalaman ajaran agama akan sangat efektif menjauhkan generasi muda

dari pengaruh negatif minuman keras.

Bagaimana jika sudah terlanjur mengonsumsi minuman keras dan

bahkan ketagihan? Jika kecanduan masih dalam taraf ringan maka

bantuan dari keluarga, teman, guru, dan orang terdekat sangat diperlukan.

Introspeksi diri dan bertobat untuk tidak kembali lagi mengonsumsi

minuman haram tersebut bukanlah hal yang sia-sia jika kita bersungguh-

sungguh.

Bagi yang sudah kecanduan berat, pertolongan seorang ahli

kesehatan dan alkoholisme sangat diperlukan. Jika memang dibutuhkan,

penanganan penderita dengan merawatnya di panti rehabilitasi akan lebih

efektif. Biasanya dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok

sukarelawan yang menyediakan diri untuk membantu menangani korban

ketergantungan minuman keras. Mereka yang bekerja sebagai suka-

relawan sebagian merupakan mantan pecandu yang sudah membebas-

kan diri dari pengaruh minuman keras sehingga pengalaman mereka

sangat bermanfaat untuk kesembuhan si penderita.

Setelah mempelajari materi di atas, kerjakanlah pelatihan berikut!

Gambar 14.5

(a) jantung yang

terkena kardiomiopati dan (b)

jantung yang sehat (normal)

(a)

(b)

158

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Zat Adiktif dan Psikotropika

2. Rokok

Merokok

adalah kegiatan mengisap dan

mengembuskan asap dari rokok yang

dibakar. Sejarah berkembangnya kebiasaan

merokok dimulai ketika para penjelajah dari

Eropa pada tahun 1500-an menemukan

bahwa suku Indian mempunyai kebiasan

merokok daun tembakau di dalam pipa.

Mereka kemudian meniru kebiasaan orang

Indian tersebut dengan menanam

tembakau secara besar-besaran di

daerah koloninya untuk dijadikan

komoditi ekspor. Merokok kemudian menjadi kebiasaan yang tersebar

luas di Eropa pada tahun 1600-an.

Rokok mengandung sejumlah zat yang dapat menyebabkan

ketergantungan atau ketagihan. Oleh karena itu, rokok dapat

digolongkan sebagai zat adiktif. Selain menyebabkan ketagihan, zat-

zat dalam rokok banyak mengandung racun yang dapat menimbulkan

berbagai macam penyakit. Kini orang mulai sadar bahwa rokok

berbahaya bagi kesehatan.

Di dalam asap rokok terkandung zat kimia lebih dari 4.000 jenis.

Empat ratus macam di antaranya merupakan bahan beracun dan

43 macam yang lain dapat menyebabkan kanker (zat karsinogen).

Zat kimia yang terkandung di dalam rokok tidak saja berbahaya bagi

perokok (perokok aktif), tetapi juga bagi orang di sekitarnya yang tanpa

sengaja ikut menghirup asap tersebut (perokok pasif). Tabel berikut

ini menyajikan beberapa bahan kimia dalam rokok serta efeknya bagi

kesehatan.

Diskusi

Diskusikan bersama teman sebangkumu hal-hal berikut!

1. Langkah-langkah apa yang bisa kalian lakukan untuk mencegah konsumsi minuman

keras oleh generasi muda?

2. Bagaimana sebaiknya agar peredaran minuman keras di Indonesia dapat dikurangi,

bahkan diberantas sama sekali?

3. Bagaimana pendapatmu tentang pemberantasan judi dan minuman keras dengan

cara merusak bar dan kelab malam yang dilakukan salah satu organisasi baru-baru

ini?

4. Tulis hasil diskusimu pada selembar kertas, kemudian kumpulkan pada guru untuk

dinilai!

Gambar 14.6

Rokok termasuk zat adiktif

yang berbahaya bagi kesehatan

Sebaiknya Tahu

Foto di atas menunjukkan

jaringan sel kanker dalam paru-

paru. Sel paru-paru normal

warnanya adalah merah muda,

sedangkan sel paru-paru yang

terkena kanker tampak ber-

warna hitam dan tidak meng-

andung udara sama sekali.

Kondisi ini diakibatkan oleh

endapan tar yang ditinggalkan

oleh asap rokok.

Gambar 14.7

Paru-paru yang

terkena kanker

Dok. Penerbit

Rep. ima

ges Encharta

Merokok

159

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Zat Adiktif dan Psikotropika

Tabel 14.2 Efek bahan kimia dalam rokok bagi kesehatan

Bahan kimia

Efek

Nikotin

Menyebabkan ketagihan.

Merusak jaringan otak.

Menyebabkan darah mudah menggumpal.

Mengeraskan pembuluh darah arteri.

Tar

Membunuh sel-sel pada saluran pernapasan dan paru-paru.

Meningkatkan produksi lendir dan cairan paru-paru.

Menyebabkan kanker paru-paru.

Karbon monoksida

Merac

uni darah karena mengikat hemoglobin darah 200

kali lebih kuat daripada oksigen.

Zat-zat karsinogen

Merangsang tumbuhnya sel-sel kanker di dalam tubuh.

Iritan

Merusak saluran pernapasan dan kantong udara pada

paru-paru.

Membunuh sel-sel pada permukaan saluran pernapasan.

Meskipun rokok sangat berbahaya bagi kesehatan tetapi masih banyak

orang yang merokok. Oleh karena itu, dalam setiap kemasan dan iklan rokok

selalu disertakan peringatan bahaya merokok. Untuk mengampanyekan

bahaya merokok bagi kesehatan, WHO (organisasi kesehatan dunia)

menetapkan tanggal 31 Mei sebagai hari bebas merokok sedunia.

Untuk membantumu memahami pengaruh rokok bagi kesehatan,

lakukanlah kegiatan berikut!

Praktikum

Bahan Kimia dalam Asap Rokok

A. Tujuan

Menguji pengaruh bahan kimia dalam rokok bagi kesehatan.

B. Alat dan Bahan

1. Rokok

1 batang

2. Korek api

1 buah

3. Stoples

1 buah

4. Kain putih atau kapas

1 gumpalan kecil

C. Langkah Kerja

1. Masukkan secarik kain putih atau kapas ke dalam stoples!

2. Nyalakan sebatang rokok kemudian tampunglah asap rokok tersebut ke dalam stoples!

3. Tutuplah stoples tersebut kemudian diamkan selama 15 menit!

4. Keluarkan kain atau kapas dari dalam stoples! Amati perubahan yang terjadi pada

kain atau kapas!

5. Diskusikan dengan kelompokmu apa yang terjadi jika paru-parumu mengalami hal

yang sama dengan kain putih atau kapas tersebut!

160

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Zat Adiktif dan Psikotropika

Kerja Mandiri 1

6. Sampaikan hasil diskusimu di depan kelas untuk didiskusikan bersama kelompok

lain dan gurumu!

7. Jangan lupa mematikan rokok dan membersihkan meja kerjamu! Kembalikan semua

alat dan bahan yang telah selesai kamu gunakan ke tempat semula!

B.

Zat Psikotropika

Menurut UU No. 5 tahun 1997 tentang psikotropika, definisi

psikotropika

adalah

zat atau obat, baik alamiah atau sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif

melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan

perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Psikoaktif artinya bekerja

melalui mekanisme pengaktifan dimensi kejiwaan yang berupa perasaan, pikiran,

dan perilaku. Zat psikotropika terdiri atas obat perangsang (stimulan), obat penekan

susunan saraf pusat (depresan), dan obat halusinasi (halusinogen).

1. Obat Perangsang (Stimulan)

Obat perangsang atau stimulan adalah obat-obatan yang dapat

menimbulkan rangsang tertentu pada pemakainya. Obat ini bekerja dengan

memberikan rangsangan terhadap otak dan saraf. Obat rangsang dapat

berupa amphetamine atau turunannya. Stimulan yang sering beredar di

pasaran adalah ekstasi dan shabu-shabu.

Pemakaian amphetamine sebagian besar dimanfaatkan untuk menekan

nafsu makan berlebih, mengobati penderita hiperaktif, dan penderita

narcolepsy, yaitu serangan rasa mengantuk berat yang tiba-tiba dan tidak

terkontrol. Akan tetapi, stimulan juga banyak disalahgunakan dalam bentuk

konsumsi di luar batas takaran yang dianjurkan.

Pada tahap awal pemakaian, akan timbul perasaan senang berlebihan,

rasa percaya diri yang besar, dan semangat yang terlalu tinggi. Pada

pemakaian dalam dosis berlebih akan menunjukkan gejala-gejala seperti

kejang-kejang, panik, muntah-muntah, diare, bola mata membesar, halusinasi

yang menakutkan, tidak dapat mengendalikan emosi, dan koma, yang jika

dibiarkan dapat menyebabkan kematian.

Psikotropika

Kerjakan dengan baik di buku tugasmu!

1. Mengapa rokok dapat digolongkan ke dalam zat adiktif?

2. Sebutkan bahan-bahan berbahaya yang terkandung dalam rokok!

3. Sebutkan langkah-langkah apa yang dapat kita lakukan untuk menghindari kebiasaan

merokok!

161

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Zat Adiktif dan Psikotropika

a. Ekstasi

Ekstasi atau methylenedioxy amphetamine (MDMA)

merupakan zat kimia turunan amphetamine yang memiliki reaksi

yang lebih kuat dibandingkan dengan amphetamine. Ekstasi

mempunyai rumus kimia C

11

H

15

NO

2

. Ekstasi juga disebut pil

setan, karena pengaruhnya seperti setan yang merusak sistem

saraf pusat dan sel-sel otak. Selain itu, pil ini juga dapat

menyebabkan ketergantungan.

Ekstasi yang banyak diperdagangkan biasanya berupa

kapsul berwarna kuning dan merah muda atau berupa tablet

berwarna coklat dan putih. Ekstasi dapat dikategorikan sebagai kelompok

obat yang mudah dimodifikasi struktur kimianya untuk memperoleh bahan

aktif yang lebih ampuh khasiatnya.

Jika ekstasi diminum maka akan segera timbul gejala-gejala berikut.

1) Perasaan menjadi sangat gembira, tersanjung, bersemangat, dan

puas diri serta menjadi lebih terbuka kepada orang lain.

2) Tubuh gemetar, gigi gemeletuk, keluar keringat dingin, dan detak

jantung tidak normal.

3) Nafsu makan hilang, pandangan kabur, dan keluar air mata terus-

menerus.

4) Badan panas luar biasa (hipertermia), yang apabila diikuti dengan

minum terlalu banyak air akan menimbulkan ketidakseimbangan

cairan di dalam tubuh yang disebut dengan hipnotermia. Jika terjadi

komplikasi dapat menimbulkan kematian.

b. Shabu-shabu

Salah satu turunan amphetamine yang lain adalah

metamphetamine yang memiliki rumus kimia C

10

H

15

N. Zat ini

juga dikenal sebagai shabu-shabu. Bentuknya yang berupa

kristal tidak berwarna dan tak berbau sangat mudah larut dalam

air. Shabu-shabu memiliki efek yang sangat keras pada susunan

saraf. Efek yang dapat ditimbulkan cenderung lebih cepat dan

lebih hebat daripada ekstasi. Secara psikis shabu-shabu dapat

menimbulkan efek-efek berikut.

1) Timbulnya perasaan sehat, percaya diri, bersemangat, dan

rasa gembira yang berlebihan.

2) Muncul perasaan berkuasa disertai peningkatan konsentrasi semu.

3) Nafsu makan menurun, sulit tidur, dan biasanya muncul halusinasi.

Mirip seperti jika mengonsumsi alkohol, pemakai ekstasi dapat dalam

jangka lama dapat mengalami penurunan berat badan terus-menerus,

kerusakan organ dalam, stroke, bahkan kematian. Jika orang sudah

kecanduan, ia akan terus-menerus gelisah, ketakutan, sensitif, bingung,

dan putus asa.

2. Obat Penekan Saraf Pusat (Depresan)

Obat jenis depresan

adalah obat yang bereaksi memperlambat kerja

sistem saraf pusat. Obat jenis ini biasanya berupa obat tidur dan obat

penenang. Obat ini biasanya diminum untuk mengurangi rasa cemas atau

Gambar 14.9

Shabu-shabu

Rep. www.aang.com

Gambar 14.8

Ekstasi

Rep. www.drugsweb.nl

162

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Zat Adiktif dan Psikotropika

untuk membuat pikiran menjadi lebih santai. Obat ini juga dipakai untuk

mengatasi insomnia (penyakit kesulitan tidur). Contoh obat penekan saraf

pusat antara lain diazepam (valium), nitrazepam (mogadon), luminal,

dan pil KB. Di Indonesia para pengedar menamakan obat-obatan

ini sebagai pil koplo. Penyalahgunaan obat penekan saraf dapat

menimbulkan berbagai macam efek, antara lain perasaan

menjadi labil, bicara tak karuan dan tidak jelas, mudah

tersinggung, serta daya ingat dan koordinasi motorik terganggu

sehingga jalannya menjadi limbung.

3. Halusinogen (Obat Halusinasi)

Obat jenis halusinogen

adalah obat yang jika dikonsumsi dapat

menyebabkan timbulnya halusinasi. Halusinogen paling terkenal

adalah lysergic acid diethylamide (LSD). Selain itu, ada juga

halusinogen yang tak kalah hebatnya dalam menciptakan halusinasi

bagi pemakainya, yaitu psilocybin, yang dihasilkan dari spesies

jamur tertentu, dan mescaline, yang dihasilkan dari sejenis kaktus

yang bernama peyote.

Efek yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan obat halusinasi ini

adalah sebagai berikut.

a. Keringat berlebihan, denyut jantung menjadi cepat dan tak

teratur, timbul perasaan cemas.

b. Pupil mata melebar dan pandangan mata kabur.

c. Terjadi gangguan koordinasi motorik dan terjadi halusinasi.

Untuk menguji pemahamanmu, kerjakanlah pelatihan berikut!

Gambar 14.11

Lysergic acid diethy-

lamide (LSD)

Kerja Mandiri 2

Kerjakan soal berikut dengan tepat!

1. Apa yang dimaksud dengan psikotropika?

2. Sebut dan jelaskan macam-macam psikotropika! Berikan contohnya!

3. Sebutkan efek penyalahgunaan ekstasi dan shabu-shabu!

Narkotika

C.

Narkotika

Istilah narkotika pada mulanya sebenarnya diterapkan untuk semua senyawa

yang dapat memproduksi

insensibilitas

(perasaan tidak peduli) terhadap rangsang

dari luar melalui penenangan pada sistem saraf pusat. Sekarang ini istilah

narkotika didefinisikan sebagai zat dan obat yang berasal dari tanaman opium

(narkotika alam) atau zat dan obat yang bukan berasal dari tanaman (narkotika

sintetis), yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran, hilangnya rasa,

mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan keter-

gantungan.

Rep. www.troubledteen.com

Gambar 14.10

Beberapa contoh obat

penekan saraf pusat

Rep. www.stopdrugs.org

163

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Zat Adiktif dan Psikotropika

Sifat terpenting narkotika adalah kemampuannya untuk mengurangi rasa sakit,

bukan hanya mengurangi persepsi terhadap rasa sakit tetapi juga dengan

mengubah reaksi terhadap rasa sakit itu sendiri. Daya kerjanya yang luar biasa

untuk memengaruhi sistem saraf menyebabkan orang yang mengonsumsinya

tidak merasakan sakit, bahkan justru merasakan seperti terbang, atau berada di

dunia lain yang diinginkannya. Keadaan ini disebut sebagai ”nge-

fly

” atau

”sakau”

bagi penggunanya.

Meskipun narkotika memiliki efek penenang jika digunakan dalam dosis tinggi,

tetapi zat tersebut pada umumnya tidak digunakan sebagai penenang.

Kebanyakan orang mengonsumsinya karena ingin mencari kesenangan akibat

euphoria

yang ditimbulkannya. Selain itu, sifat narkotika yang adiktif (menimbulkan

kecanduan) merangsang orang untuk mengonsumsinya dengan dosis yang terus

meningkat tanpa peduli bahaya yang mengancam jiwanya.

Efek yang dapat ditimbulkan karena pemakaian narkotika antara lain sebagai

berikut.

1. Sedatif atau menghilangkan rasa nyeri.

2. Analgesik atau membius.

3. Depresan atau menenangkan.

4. Stimulan atau merangsang.

5.

Euphoria

atau menyenangkan.

6. Halusinogen atau menimbulkan khayalan.

Beberapa jenis narkotika antara lain ganja (marijuana), morfin, heroin, dan kokain.

1. Ganja (Marijuana)

Ganja diperoleh dari daun kering dan pucuk tanaman ganja

(

Cannabis sativa

) yang sedang berbunga. Ganja dapat tumbuh dengan

baik di daerah-daerah beriklim tropis dan sedang seperti di negara-

negara di Asia Tenggara, Asia Tengah, Amerika Latin, Cina, dan India.

Ganja dapat digunakan untuk bahan obat penenang dan penghilang

rasa sakit. Kandungan zat kimia delta-9-tetrahydrocannabinol (THC)

di dalam daun ganja dalam dosis tertentu dipercaya dapat me-

mengaruhi perasaan, penglihatan, dan pendengaran. Efek tersebut

menyebabkan ganja banyak dimanfaatkan untuk kemoterapi terhadap

para penderita kanker. Dengan mengonsumsi pil tersebut rasa sakit, keinginan

muntah terus-menerus, dan rasa mual yang hebat dapat ditanggulangi.

Ganja yang juga terkenal dengan sebutan rumput, cimeng, gelek,

kangkung, pot,

reefer

, atau Mary Jane tampaknya lebih banyak diperda-

gangkan secara ilegal untuk disalahgunakan daripada dimanfaatkan untuk

keperluan medis. Penjualan ganja biasanya dalam bentuk kering yang sering

disebut marijuana, atau dalam kemasan cair (minyak cannabis). Ganja

biasanya disalahgunakan dengan cara dihisap sebagai rokok atau dikunyah

untuk mendapatkan efeknya yang memabukkan (intoksikasi).

Setiap batang rokok ganja diperkirakan memiliki kandungan THC yang

berkisar antara 5–20 miligram. Orang yang mengisap ganja, pada saat

intoksikasi akan mengalami hal-hal berikut.

a. Tahap awal berupa rasa pusing dan

euphoria

(rasa gembira) diikuti rasa

damai dan tenang.

Gambar 14.12

Ganja

Rep. www.biketrip.org

164

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Zat Adiktif dan Psikotropika

b. Perubahan suasana hati yang diikuti dengan perubahan persepsi tentang

ruang dan waktu.

c. Proses berpikir menjadi terganggu oleh terpecah-pecahnya ide dan

ingatan.

d. Beberapa pengguna menyatakan selera makan dan perasaan senang

serta bahagia mereka meningkat.

e. Efek negatif ganja bisa berupa perasaan bingung, reaksi panik yang

berlebihan, keinginan untuk menyerang, ketakutan, tak berdaya, dan

kehilangan kontrol diri.

f.

Pengguna ganja yang kronis akan mengalami sindrom amotivasional,

yaitu menjadi sangat pasif dan tidak peduli pada apa pun.

g. Seperti intoksikasi pada alkohol, pandangan, pendengaran, cara bicara,

kemampuan menyelesaikan masalah, ingatan, waktu untuk merespon

sesuatu, dan kemampuan mengendarai kendaraan bermotor menjadi

terganggu.

2. Morfin

Morfin berasal dari tanaman opium atau candu. Opium mentah

mengandung 4–21 % morfin. Morfin pertama kali diisolasi dan dianalisis

secara kimia oleh seorang apoteker Jerman bernama F. W. A. Setürner

antara tahun 1805 dan 1817. Morfin mempunyai sifat penahan nyeri yang

kuat, tidak berbau, rasanya pahit, berupa kristal putih yang dapat berubah

warna menjadi kecokelatan.

Morfin banyak digunakan di dunia medis sebagai bahan sedatif

(penenang) dan pembunuh rasa sakit. Penyalahgunaan konsumsi morfin

biasanya dilakukan melalui berbagai cara, yaitu ditelan, disuntikkan, dihirup

langsung melalui hidung, dirokok, dibakar atau dipanaskan dan dihirup

uapnya. Untuk menambah aroma dan rasa, morfin yang sering disalah-

gunakan biasanya dikonsumsi setelah dicampur dengan zat lain seperti

gula, cokelat, atau mint.

3. Heroin

Heroin atau diamorfin adalah jenis obat analgesik (penahan nyeri)

yang kuat dan merupakan turunan sintetis dari morfin. Heroin biasanya

berbentuk serbuk putih dan pahit rasanya. Di pasar gelap, heroin dapat

berbentuk aneka macam warna karena dicampur dengan gula, susu

bubuk, gula merah, tepung, kinin, atau kakao. Heroin dapat menim-

bulkan rasa kantuk, halusinasi, dan

euphoria

. Heroin juga dikenal

dengan nama putau.

Heroin merupakan jenis narkotika yang paling banyak disalah-

gunakan. Seperti halnya pada morfin, penyalahgunaan konsumsi heroin

biasanya dilakukan melalui berbagai cara, yaitu ditelan, disuntikkan, dihirup

langsung melalui hidung, dirokok, dibakar, atau dipanaskan dan dihirup uapnya.

4. Kokain

Tanaman coca (

Erythroxylon coca

) yang banyak tumbuh di Pegunungan

Andes, Amerika Selatan, menghasilkan daun yang mengandung senyawa kimia

alkaloid yang bernama kokain dan senyawa-senyawa turunan yang sejenis.

Gambar 14.13

Tanaman opium

Gambar 14.14

Heroin

Order gambar heroin

(aang lagi2 harus

pake lagi)

Rep. www.pharmakobotanik.dc

Rep. www.volusia.org

165

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Zat Adiktif dan Psikotropika

Dengan mengunyah daun coca, seseorang

akan terkena efek narkotik dari kokain dan senyawa-

senyawa lain y

ang ada di

dalam daun coca.

Senyawa ini pertama kali digunakan untuk obat

bius pada suatu bedah kecil. Namun, kemudian

diketahui bahwa kokain ternyata dapat menye-

babkan kecanduan sehingga digantikan oleh

senyawa lain yang lebih aman.

Dewasa ini kokain digolongkan sebagai narkotika dan peredarannya

adalah ilegal. Kokain dapat menyebabkan kematian meskipun dikonsumsi

dalam jumlah kecil oleh pemakai pemula. Sementara itu, penggunaan yang

terus-menerus menyebabkan ketagihan.

Secara fisik dan psikis orang yang sudah terbiasa menggunakan narkoba

berbeda dari orang normal. Ciri-ciri orang yang kecanduan narkoba adalah

sebagai berikut.

1. Lesu, mata merah dan kelihatan mengantuk, pikiran melayang.

2. Tidak sabaran, apa yang diinginkan harus segera dipenuhi saat itu juga.

3. Cenderung hedonis, melakukan apa saja untuk mencapai apa yang diinginkan.

4. Bila ada permasalahan pelik, sifat agresif dan destruktif selalu dikedepankan.

5. Biasanya mengalami kesulitan dalam pergaulan dengan lawan jenisnya, malu,

rendah diri, sukar didekati atau mendekati lawan jenis, dan suka menyendiri.

6. Menjadi dewasa pada usia terlalu dini dengan berperilaku seks bebas dan

melakukan tindakan kriminal. Jika sudah ketagihan, apa pun akan dilakukan

untuk mendapatkan narkoba dan memuaskan rasa ketagihannya.

7. Sikapnya cenderung sangat ceroboh, nekat, dan kurang perhitungan.

8. Pembosan, emosi tidak stabil, tidak konsentrasi, tidak bersemangat, malas,

depresi, dan tidak memiliki motivasi.

Penanggulangan ketergantungan terhadap narkoba dapat dilakukan dengan

berbagai cara. Penemuan berbagai jenis obat antinarkotika telah memungkinkan

dilakukannya penanganan kasus-kasus

over dosis

dengan cepat dan efisien.

Obat standar yang biasa digunakan adalah naloxone. Beberapa jenis antagonis

(obat yang bersifat menetralisir pengaruh obat yang sudah dikonsumsi

sebelumnya) diketahui memiliki sifat-sifat seperti narkotik, yang kemudian

dimanfaatkan untuk menciptakan obat analgesik baru campuran agonis-antagonis.

Obat ini diharapkan menjadi obat analgesik yang tidak menimbulkan efek

euphoria

dan kecanduan serta dapat menggantikan fungsi obat-obat analgesik jenis lama

yang biasanya mengandung narkotika. Contoh obat-obatan jenis ini antara lain

pentazocine, butorphanol, dan nalbuphine.

Meskipun banyak cara dan obat yang tersedia untuk menyembuhkan pecandu

narkoba, namun semua cara itu sangat tergantung dengan kondisi setiap pecandu,

baik itu tingkat ketergantungan, lingkungan, tekad ingin sembuh, maupun kondisi

finansial. Pusat-pusat detoksifikasi (penghilang racun narkoba) dan rehabilitasi

bagi pecandu narkoba juga sangat beragam. Ada yang hanya menyediakan

detoksifikasi sehingga pasien tidak perlu menginap, misalnya rumah sakit, klinik,

dan puskesmas. Ada juga tempat-tempat rehabilitasi yang menyediakan peng-

inapan seperti asrama, dengan fasilitas yang lengkap, udara segar, dan peman-

dangan alam yang indah. Ada juga pusat rehabilitasi yang memasukkan ajaran-

ajaran agama di dalam program mereka.

Untuk membantu memahami materi di atas, kerjakanlah pelatihan berikut!

Gambar 14.15

Kokain

Rep. www.tabbacheria.net

166

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Zat Adiktif dan Psikotropika

Rangkuman

1. Zat adiktif

adalah zat yang apabila dikonsumsi dapat mengakibatkan ketagihan atau

kecanduan baik fisik maupun psikologis. Contoh zat adiktif antara lain minuman beralkohol,

rokok, kafein, dan inhalan.

2. Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung alkohol, misalnya ciu, arak, brem

Bali, anggur, bir, dan

champagne

. Ketergantungan terhadap minuman beralkohol dapat

menyebabkan perubahan tingkah laku, disfungsi sosial, dan disfungsi kerja. Minuman

beralkohol juga dapat menyebabkan berbagai penyakit, di antaranya FAS, sirosis hati,

kardiomiopati, hipertensi, dan DTs.

3. Merokok adalah kegiatan mengisap dan mengembuskan asap dari rokok yang dibakar.

4. Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah atau sintesis bukan narkotika, yang

berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang

menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Zat psikotropika terdiri

atas obat perangsang (stimulan), obat penekan susunan saraf pusat (depresan), dan

obat halusinasi (halusinogen).

5. Obat perangsang atau stimulan adalah obat-obatan yang dapat menimbulkan rangsang

tertentu pada pemakainya. Contoh obat perangsang adalah ekstasi dan shabu-shabu.

6. Obat penekan saraf pusat atau depresan adalah obat yang bereaksi memperlambat kerja

sistem saraf pusat. Contoh depresan adalah diazepam (valium), nitrazepam (mogadon),

luminal, pil KB, dan pil koplo.

7. Obat halusinogen adalah obat yang jika dikonsumsi dapat menyebabkan timbulnya

halusinasi. Contoh halusinogen adalah LSD, psilocybin, dan mescaline.

8. Narkotika

adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman opium atau zat dan obat yang

bukan berasal dari tanaman, yang dapat menyebabkan penurunan kesadaran, hilangnya

rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan

ketergantungan. Contoh narkotika adalah ganja, morfin, heroin, dan kokain.

Kerja Kelompok

Kerjakan bersama kelompokmu!

Buatlah sebuah kliping yang bertema ”Narkoba, akibat, dan cara menghindarinya”!

Kumpulkan kliping tersebut kepada gurumu untuk dinilai!

167

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Zat Adiktif dan Psikotropika

Soal-soal Uji Kompetensi

A.

Ayo, berilah tanda silang pada jawaban

yang paling tepat!

1. Penyakit yang timbul akibat kecanduan

alkohol adalah . . . .

a. FAS, bronchitis, kardiomiopati

b. FAS, sirosis hati, kardiomiopati

c. FAS, bronchitis, sirosis hati

d. sirosis hati, bronchitis, kardiomiopati

2. Zat yang berasal dari tanaman atau

bukan yang dapat menyebabkan penu-

runan kesadaran dan ketergantungan

disebut . . . .

a. narkotika

c. psikotropika

b. zat adiktif

d. ekstasi

3. Racun utama yang terdapat dalam rokok

antara lain . . . .

a. nikotin, tar, dan karbon monoksida

b. tar, nikotin, dan karbon dioksida

c. nikotin, tar, dan hidrogen

d. nikotin, tar, dan oksigen

4. Zat-zat berikut termasuk dalam kelompok

narkotika,

kecuali

. . . .

a. ganja

b. kokain

c. morfin

d. karbon monoksida

5. Zat yang sering disebut dengan pil setan

adalah . . . .

a. marijuana

c. nikotin

b. shabu-shabu

d. ekstasi

6. Kecanduan alkohol yang ditandai dengan

meningkatnya perasaan bingung, s

ulit

tidur, tekanan mental, dan halusinasi yang

parah diakibatkan oleh penyakit . . . .

a.FAS

c.MTs

b. DTs

d. SSD

7. Penyalahgunaan narkoba biasanya terjadi

karena hal-hal berikut,

kecuali

. . . .

a. merasa mengikuti zaman

b. tidak siap mental dalam menghadapi

hidup dan kehidupan

c. sering mengakses informasi tentang

bahaya narkoba

d. lingkungan keluarga yang kurang

harmonis

8. Dalam rokok terdapat senyawa yang

mempunyai daya ikat terhadap hemo-

globin 200 kali lebih kuat dari oksigen.

Senyawa itu adalah . . . .

a. nikotin

b. tar

c. iritan

d. karbon monoksida .

9. Beberapa obat terlarang seperti ganja,

LSD, kanabis, dan hashish termasuk

obat jenis . . . .

a. halusinogen

c. depresan

b. stimulan

d.

inhalan

10. Seorang pecandu narkotika yang lang-

sung berhenti mengonsumsi narkotika

akan mengalami gejala:

1) gelisah

2) suhu badan naik

3) sukar tidur

4) kulit tergores

Pernyataan yang benar adalah . . . .

a. 1) dan 2)

c. 2) dan 3)

b. 1) dan 3)

d. 1), 2), dan 3)

B.

Jawablah pertanyaan berikut dengan

benar!

1. Apa yang dimaksud dengan:

a. zat adiktif

b. psikotropika, dan

c. narkotika?

2. Sebut dan jelaskan jenis-jenis psiko-

tropika!

3. Sebutkan efek pemakaian narkotika!

4. Sebutkan ciri-ciri orang yang kecanduan

narkoba!

5. Bagaimana cara mencegah penyalah-

gunaan zat adiktif, psikotropika, dan

narkoba?

168

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Zat Adiktif dan Psikotropika

Prediksi Ulangan Semester

A.

Ayo, berilah tanda silang pada jawaban

yang paling tepat!

1. Ukuran tubuhmu bertambah. Pertam-

bahan ukuran tubuh disebut . . . .

a. pergerakan

b. pertumbuhan

c. perkembangan

d. penuaan

2. Kucing mengalami peristiwa perkem-

bangan di bawah ini,

kecuali

. . . .

a. beranak

b. kucing kecil berubah menjadi kucing

dewasa, bentuk tidak mengalami

perubahan yang ekstrim

c. terjadi perubahan kelakuan antara

kucing kecil dengan kucing dewasa

d. mengalami metagenesis

3. Pernyataan yang menggambarkan otot

yang bekerja pada rahang adalah . . . .

a. rahang digerakkan oleh otot polos

b. otot rahang bekerja secara sadar

c. otot rahang berupa otot lurik yang

bekerja secara tidak sadar

d. rahang mempunyai gerakan peris-

taltik

4. Pada saat bisep lengan mengendur

maka . . . .

a. trisep lengan mengendur

b. trisep lengan tidak bergerak

c. tangan menjadi lurus

d. lengan menekuk

5. Salah satu contoh bagian organ yang

sendinya tidak bergerak adalah . . . .

a. sendi pada perbatasan antara tulang

tengkorak dengan tulang belakang

b. sendi pada siku

c. sendi pada lutut

d. sendi antartulang pada tengkorak

6. Di bawah ini yang tersusun dari tulang

rawan adalah . . . .

a. tungkai

b. tulang paha

c. tulang belikat

d. tulang daun telinga

7. Organ pernapasan yang membantu

paru-paru melakukan gerakan menam-

pung dan mengeluarkan udara napas

adalah . . . .

a. hidung

b. farink

c. diafragma

d. trakhea

8. Pernapasan diafragma terjadi saat . . . .

a. rusuk bergerak ke atas dan keluar,

diafragma bergerak ke atas, rongga

dada mengerut, udara masuk

b. rusuk bergerak ke atas dan keluar,

diafragma bergerak ke bawah,

rongga dada mengerut, udara masuk

c. rusuk bergerak ke bawah dan keluar,

diafragma bergerak ke atas, rongga

dada mengembang, udara masuk

d. rusuk bergerak ke atas dan keluar,

diafragma bergerak ke bawah,

rongga dada mengembang, udara

masuk

9. Tumbuhan menghasilkan energi melalui

proses . . . .

a. fotosintesis

b. respirasi

c. modifikasi

d. radiasi

Prediksi Ulangan Semester

169

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Zat Adiktif dan Psikotropika

10. Suatu gerak terjadi pada bagian tubuh

tumbuhan tertentu. Arah geraknya tidak

dipengaruhi arah datang rangsang. Gerak

tersebut merupakan . . . .

a. tropisme

b. taksis

c. endonom

d. nasti

11. Berikut merupakan jaringan pada

tumbuhan,

kecuali

. . . .

a. flagella

b. rhizoma

c. stolon

d. folium

12. Tanaman yang sering mengganggu

tanaman lain disebut . . . .

a. penggerek

b. gulma

c. pestisida

d. penyakit

13. Aktivitas pembentukan suara ada di

organ . . . .

a. paru-paru

b. hidung

c. laring

d. lidah

14. Molekul adalah partikel (spesi) netral yang

terdiri atas dua atau lebih atom. Molekul

yang ditunjukkan dalam gambar berikut

adalah . . . .

a. molekul senyawa

b. molekul unsur

c. molekul ionik

d. a dan b benar

15. Pada suatu peristiwa kimia, suatu atom

unsur yang menangkap elektron yang

dilepaskan atom unsur lain akan meng-

hasilkan . . . .

a. elektron positif

b. elektron negatif

c. ion negatif

d. ion positif

16. Molekul sulfur (S

8

) disebut sebagai

molekul . . . .

a. oktaatomik

b. tetraatomik

c. diatomik

d. heksaatomik

17. Zat yang ditambahkan ke dalam detergen

agar kotoran yang sudah terlepas tidak

menempel kembali pada pakaian disebut

. . . .

a. antikoagulan

b. antirekonstruksi

c. antiredeposisi

d. antiregenerasi

18. Berikut ini adalah bahan-bahan kimia

yang biasanya terdapat dalam obat

pembasmi serangga,

kecuali

. . . .

a. organoklor

b. organofosfat

c. etil alkohol

d. arsen

19. Sabun yang mengandung ion kalium

disebut . . . .

a. sabun lunak

b. sabun empuk

c. sabun keras

d. sabun colek

20. Di bawah ini merupakan kegunaan

pemberian bahan makanan tambahan

dalam makanan.

1) memperbaiki gizi makanan

2) mematangkan makanan

3) memberi warna pada makanan

4) lebih mudah dicerna

Pernyataan yang benar adalah . . . .

a. 1) dan 3)

b. 1), 2), dan 4)

c. 1), 3), dan 4)

d. 2) dan 4)

H

H

O

H

H

O

Prediksi Ulangan Semester

170

Ilmu Pengetahuan Alam VIII

Zat Adiktif dan Psikotropika

21. Di bawah ini merupakan bahan yang

dapat memberi warna hijau adalah . . . .

a. kunyit

b. daun suji

c. kentang

d. daun pandan

22. Pemanis yang memiliki tingkat ke-

manisan 300 kali lebih tinggi dari gula

pasir adalah . . . .

a. siklamat

b. sakarin

c. dulsin

d. sorbitol

23. Racun utama yang terdapat dalam rokok

antara lain . . . .

a. nikotin, tar, dan karbon monoksida

b. tar, nikotin, dan karbon dioksida

c. nikotin, tar, dan hidrogen

d. nikotin, tar, dan oksigen

24. Zat-zat berikut yang termasuk dalam

kelompok narkotika adalah . . . .

a. ganja

b. kokain

c. morfin

d. karbon monoksida

25. Orang yang sering mengisap asap rokok,

tetapi tidak merokok disebut sebagai

perokok . . . .

a. pasif

b. sensitif

c. aktif

d. berat

B.

Jawablah pertanyaan berikut dengan

benar!

1. Tuliskan perbedaan antara metamorfosis

dan metagenesis!

2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang

memengaruhi pertumbuhan dan perkem-

bangan!

3. Bagaimanakah cara mengetahui bahwa

makanan yang kita makan mengandung

protein?

4. Sebut dan jelaskan hal-hal yang meng-

hambat laju fotosintesis!

5. Sebutkan contoh-contoh gerak nasti!

6. Sebut dan jelaskan partikel-partikel

penyusun atom!

7. Sebutkan upaya-upaya untuk mencegah

efek samping penggunaan insektisida!

8. Mengapa kita lebih aman menggunakan

pemanis alami daripada pemanis

sintetik? Jelaskan!

9. Apa yang dimaksud dengan narkotika?

10. Penyakit apa saja yang diakibatkan oleh

kebiasaan minum minuman keras?

Prediksi Ulangan Semester